Senin, 24 September 2012

ku terbelenggung



Aku tak tau apa yang sedang aku rasakan setelah aku tak bersama dia aku merasa bahwa hari hari yang aku jalani teramat sangat sepi, pagi hari setelah aku bangun tidur biasanya aku selalu melihat ponsel milikku ternyata ada suatu hal yang berbeda, tak ada lagi pesan yang aku terima yang biasanya slalu aku terima saat bangun tidur, kata kata cinta yang indah membangunkan ku  namun semua itu hanya kenangan. Aku mulai beranjak dari tempat tidur dan membersihkan kamar tidurku namun tak henti-hentinya aku melihat ponsel ku, aku sangat berharap dia memberiku pesan seperti biasanya “sayang, ayo bangun udah siang” dalam hati ku berbicara seperti itu. 

    akupun bergegas untuk kekamar mandi karna hari pun sudah siang takutnya aku nanti malah jadi terlambat masuk kekelas namun baru dua langkah saja aku berinjak dari posisiku semula terdengar dari suara ponselku terdapat pesan masuk, tanpa berfikir panjang aku pun langsung berlari menuju ponsel yang aku letakandiatas meje itu “fara, jangan lupa bawakan buku yang kau pinjam kemarin” setelah membaca pesan itu hatiku pun merasa sangat kecewa, aku fikir mantan kekasihkulah yang ada dipesan itu tapi nyatanya,,,  

“huum. .. ya sudahlah dia bukan milikku lagi” pikirku dalam hati, akupun melanjutkan pergi kekamar mandi.

Akupun bergegas gegas berangkat kesekolah seperti biasa  dengan mobil kesayanganku, tanpa aku sadari aku berpapasan dengan mantan kekasihku dengan seorang gadis lain, “buset, buaya darat juga satu itu cepet banget dapet pengganti lo ra” kata shinta teman baikku. Tanpa berfikir panjang lagi akupun akhirnya mengendarai mobilku dengan kencangnya aku tak merasa takut mungkin karna rasa cemburu yang membakar hatiku ini hingga aku hilang kendali. Sesampai disekolahan akupun bergegas untuk masuk kedalam kelas. “ciie yang habis putus sama pacar, mukanya kok ditekuk gitu”,”iya nich, , ,s akit hati ya  neng ?”diselingkuhin ”  kata ejekan teman teman sekelasku. Akupun hilang kendali “dubrak” ku lemparkan pengahpus papan tulis yang ada didekat ku “hay, ,,  fara sakit hati. .? gak banget dech. Asalkan kalian tau gue gak bakaln sakit hati Cuma gara-gara cwok kaya gitu sory gg level” kataku dengan nada sewot dan centil kepada teman teman ku walupun sebernya sakit juga rasa hatiku melihat dia dengan gadis lain.

Sekeika itu suasana kelas menjadi hening mungkin mereka takut dengan bentakanku tadi, karna seumur-umur aku jarang sekali marah. “hay” kata edo mantan pacar’aq dengan gaya sok tengil dia seolah olah bersikap biasa biasa saja tanpa menyadari kesalahannya. “hay fara” kata sinta teman sebangkuku, “hay jua” “fara kamu jangn bersedih, masih banyak kug cwok diluar sana yang lebih dari edo, akupun  tau rsanya hatimu kmu cemburukan? Jangan mengelak lagi karna akupun juga merasakan apa yang kamu rasakan” tiba tiba tetesan air matakupun mengalir dan aku peluk tara dengan erat.  “dalam hatiku, akupun merasakan penyesalan, mengapa aku har “ ku utarakan semua isi hatiku kepada tara teman sebangkuku.

Kring,,kring,,kring tanda bel istirahat pun telah bus memutuskannya? Sakit rasa hati ini”bel pun berbunyi aku dia ajak shinta untuk keliling taman dekat sekolah sekaligus untuk melupakan sejenak pikiranku yang sedang kacau balau ini.” Mit semest  tinggal besok kalou kondisi ku masih seperti ini mana mungkin aku bisa mengerjakan soal-soal ujian dengan baik” fikirku dalam hati dan disitulah aku temukan semangatku lagi dan akupun akan membuktikan kepada edo bahwa dia buka siapa siapa bagiku, aku bisa hidup tanpa dia dan akupun bisa tersenyum seperti fara yang dulu fara si nona cantik dan ceria, yeah itulah julukan yang diberikan oleh teman temanku kepadaku, mungkn karna aku oranya jarang sekali marah maka teman teman menjulukiku seperti itu.

“fara,, maen yuk  aq jamin kamu pasti senang”kata sinta teman’aq. “baik lah, tapi awas ajah kalo gg asyik” kataku sambil tersenyum lebar, tiba-tiba  sinta langsung menarik tanganku dengan berlari-lari dan kemudian memesukan aku didalam mobilnya.didalam mobil aku bertanya-tanya kepada sinta namun satu patah katapun tak keluar dari bibirnya dia hanya diam dan diam hingga akhirnyapun aku tertidur pulas di dalam mobil setelah 2 jam perjalanan akhirnya aku sampai ditempat tujuan aku dihantarkannya disuatu tempat yang sangat indah “wow tempat apaan ini, cantik sekali” sambilku pandang sekeliling taman yang mengundang sejuta keindahan itu, “indahkan, apalagi kamu basuh mukamu dengan air terjun yang ada disebelah sana, aku yakin kamu akan merasakan ketanangan” “oza,,?? Antar aku kesana tunggu apalagi, ayoo cepat antar aku” sambil aku berlarian memutar tubuhku dengan melentangkan kedua tanganku seakan akan hilanglah semua bebas yang aku rasakan selama ini, tak ada lagi beban dan masalah semua terasa bebas lepas.

“(bruk) awww. .. . sakit” karna terlalu menikmati suasana yang ada akupun menabrak cowok yang memegang kamera digital itu “maaf aku tak sengaja” “tak apa apa” katanya dengan lemah lembut “wuah, ,,  kyaknya ini foto grafer handal nich, boleh gak kami minta foto” kata sinta dengan gaya nya yang lucu itu “boleh, silahkan” dan akhirnyapun kami beraksi denga  gaya gaya kami yang seperti model majalah remaja itu. “wuah, , , ini bakat yang aku cari” kata fotograver yang tampan itu “bakat apa..?” kataku dengan raut wajah bingung “ “boleh aku minta nomor hp’u, aku akan menghubungi mu lebih lanjut, karna aku ada urusan lain” aku dan sintapun memberikan  nomor hpku kelelaki yang belum kami kenal itu “sampai jumpa lagi, aku duluan yeah” “baik lah” tanpa henti hentinya aku memendang sosok peria yang sangat membuat aku terpesona pada pandangan pertama itu “woy” kata sinta dengan memukul bagian pundak ku, “apaan sih, resek lo” “naksir yea,,?? Tadi kug gak tanya namanya ajah” akupun langsung berfikiran bodohnya diriku ini, kenapa dari tadi aku Cuma memandang dia kenapa akui gak tanya namanya ajah. .........

Capeknya habis jalan seharian  namun aku merasa senang, telefon ku berbunyi aku pun langsung mengambil nya ternyata ada dua pessn masuk

1) pesan dari edo:  kamu yang minta putus tapi mengapa dihadapan teman teman kamu menjelek jelekan namaku. Akupun membalas pesan itu, “sakit hatiku melihat kau secepat itu mendapatkan penggantiku, aku tag menyangka kalou kamu bisa berpaling dengan cepatnya, sakit rasa hatiku melihat kau bersama cewek lain, sebenarnya akupun tau kalou dirumu bukan siapa siapa lagi untuk ku namun kita baru putus seminggu”

2)besok kita ketemuan ditaman tadi jam 11 siang, hanya dirimu sendiri aku ifran foto graver tadi , akupun membalas “baiklah besok aku akan kesana”

Entah apa yang aku rasakan senang sekali rasa hatiku saat aku menerima pesan singkat itu dari ifran, “ternyata cowok tampan tadi bernama ifran” aku tak pernah menyangka akan kedatangan cowok setampan itu.
                “ikut aku” kata edo sambil menarik tanganku disekolah “woy,, jangan sentuh aku, apa-apaan sih kamu ini”  dengan menatap matanya dengan tajam “aku harap kamu gak akan menjelek jelekan namaku didepan semua orang, semua ini kemauan mu kamu yang memutuskan hubungan kita tapi mengapa kamu bilang kesua orang eakan akan aku yang salah ? apa salahku” dengan memgang erat tngsng ku “ akukan sudah bilang dipesan singkat kemarin kenapa kamu harus tanyakan lagi” akupun melepaskan tanganku dari tangannya dan pergi begitu saja.

  Waktupun terus berlalu, tepat jam 11 siang akupunn menepati janjiku kepada pemuda yang tak aku kenal itu, aku pergi ketaman sendirian ku tunggu dia dibawah pohon yang rindang “hay” ,”hay jua” ku balas sapaan nya itu. Akupun akhirnya berbincang bincang dengan pemuda yang sebelumnya aku kenal itu, baru 2 jam aku berbincang-bincang dengannya namun dalam hati ini seolah olah aku telah mengenalnya lama bahkan jauh sebelumnya. Suatu hal yang membuat aku kaget adalah dia menawariku sebagai model dalam pemotretannya “maukah kamu benjadi model dalam pemotretanku? Satu minggu lagi aka nada pameran fotomodel yang diaadkan dibogor, hadiahnya lumayan “ akupun tertarik dengan tawaran yang dia berikan kepada diriku “baik lah aku terima tawaranmu” senyum manjanyapun terlihat dari paras rupawannya.

                Hari demi hari aku lewati bersam ifran, kini akupun menjadi seorang yang sibuk dengan kegiatan pemotretan itu, aku pun lupa akan semua masalah masalah yang telah aku alami. Aku diantarkannya pulang sampai kerumahku namun saat aku suruh dia masuk dia menolaknya dengan alas an ada urusan yang lain, baiklah taka pa lagi pula besok akupun bias bertemu dia lagi.  

                Perlahan lahan akupun buka pintu rumahku dan aku terkaget saat aku melihat edo berda didalam rumahku, aku seolah olah tak melihatnya dan langsung pergi kemarku yang terletak diatas namun sebelum aku menginjakkan kakiku ketangga edopun sudah lebih dulu memegang tanganku, “biyarkan aku berbicara kepadamu, satu kali ini saja setelah itu aku akan pergi jauh dari kehidupanmu, aku mohon kali ini saja” katanya dengan nada yang renda, dia pun menceritakan semua sebenarnya dia ingin tau alas an mengapa aku memutuskan hubungan cinta itu dan ia pun menjelaskan bahwa wanita yang bersamanya kemarin hanya temannya dia sengaja berlagak seperti pacarnya karna dia ingin membuat aku cemburu “maafkan aku tapi yakinlah aku berbuat seperti ini untuk kebaikanmu, mungkin saat ini kamu tak mengerti tapi aku yakin suatu saat kau akan mengerti mengapa semua ini harus terjadaji, maafkan aku dan aku mohon jauhi lah diriku saat ini” akupun langsung berlali kedalam kamarku aku buang tas yang aku bawa dan aku langsung menjatuhkan diriku ke tempat tidurku, kuambil boneka kesayanganku yang diberikan edo pada hari jadiku yang ke 1 tahun. Tepat pada tanggal 4 juni

                Tanpa aku sadar’I tetesan air mata membahasah’I pipku perih rasa hatiku, sebenarnya aku ingin sekali jujur padanya namunaku tak ingin ia ikut dalam penderitaanku ini, sebenarnya aku mempunyai penyakit kangker yang sangat mematikan akub telah divonis oleh dokter bahwa sisa hidupku tinggal 1 tahun lagi, jadi aku simpan semua ini karna bila aku jujur aku kasian kepada edo, pasti  perasaannya sangatlah terluka

Pagi pagi buta aku sudah berangkat kesekolah karna malamnya aku tak mengerjakan pr yang diberikan oleh bapak bambang yang terkenal sangat teggas dan galak itu, jangankan pr biala ada muritnya yang berbicara sepatah kata saja dia langsung melemparkan spidol yang dia bawa.  “hello semua” sapaku terhadap teman teman yang berada didalam kelas biasanya teman teman yang berangkat sepagi ini adalah teman teman yang naik kendaraan umum karna bila mereka bangkat siang sedikit pasti meraka telat datang kesekolah.”aku boleh miniru pekerjaan kimiamu” kataku dengan temn ku, tanpa berfikir panjang lagi diapun memberikan bukunya kepada diriku dan akupun segera menyalinnya sebelum bel masuk berbunyi.

“pagi anak-anak” sapa pak bambang yang terlihat sangat menakutkan itu “pagi juga pak” dengan gaya nada yang sangat tegang.” Kumpulkan pr kalian dan seperti biasa, yang tidak mengumpulkan pr maka silahkan untuk keluar dan jangan mengikuti pelajaran saya” kamipun maju satu persatu untuk menyerahkan hasil tugas kami namun aku heran mengapa edo belum juga dating padahal biasanya dia datang sangat pagi……….

                Bel istirahat telah berbunyi “fara, berhenti” teriak salah satu temanku “edo ra, , ,” kata temanku dengan nafas tersengal sengal “edo kenapa? Dia bukan urusanku lagi” kataku dengan nada yang sewot “edo kecelakaan” “apa? Edo kecelakaan? Diamana dia sekarnag, bagaimana keadaannya?” jawabku dengan tetesan air mata yang tiba tiba muncul dalam mataku ini “sekarang dia dilarikan kerumah sakit, tapi saat perjalanan dia menghembuskan nafas terakhirnya, dia bertabrakan dengan truk” seketika itu akupun langsung tak sadarkan diri.

                Setelah aku sadar aku sudah berada diruang uks aku langsung berusa menguatkan diiku, aku ajak sinta untukn pergi kerumah sakit dimana edo berda disitu “edoo. . . jangan tinggalkan aku, aku sayang kamu, jangan tinggalkan aku edo” kataku saat aku melihat tubuh kakunya yang terbaring dirumah sakit. Edopun kini telah tiada proses pemakaman nya telah berlangsung , namun aku tetap masih belum rela biala dia pergi.

                Hari ini aku ada janjian dengan ifran untuk pemotretan, tapi aku jua ingin pergi kerumah edo aku ingin melihat isi kamar edo, akhirnya aku putuskan untuk bolos sekolah saja, aku datang kerumah edo saat aku mengetok pintu dan ibu edo yang membukanya diapun langsung memelukku dengan erat dengan tangis. Ya, , memang orang btua edo telah menganggapku seperti ana meraka sendiri begitupun aku, akupun juga menganggap kedua orang tuaedo adalah orang tua ku sendiri. Aku merasa senang karna kasih sayang yang merak berikan pada diriku karna dirumah aku tak pernah menemukan kasih sayang itu, aku hanyalah anak semata wayang yang tinggal bersama pembantuku dirumah kedua orang tuaku sibuk dengan urusan meraka sendiri, meraka pergi keluar kota.

                Aku meminta izin kepada mamanya edo untuk pergi kekamar edo, dan orang tuanyapun mengizinkan ku untuk pergi kesana, aku segera pergi kekamar edo dan sunggu aku tak menyangka bhwa kamar edo penus dengan fotoku dan foto-foto semasa kami masih bersma, tak sengaja aku melihat kertas yang terdapat darah diatasnya.

Untuk dindaku tersayang : fara
Aku tau kita tak bersama lagi walaupun aku belum tau apa sebabnya kamu memutuskan hubungan kita ini, namun sakit rasa hatiku melihat kau bersama lelaki lain, mungkin kau memutuskan itu mungkin karena kau telah mendapatkan penggantikub yang lebih baik dari diriku ini.

                Asalkan kau tau aku sangat mencintai dirimu aku ingin kemabi bersamamu dan aku ingin kita bersama selamanya, namun semua ini terasa mustahil, kau sudah tak mau bersamaku dan mungkin ini yang terbaik bagimu.

                Hari ini aku ingin mengakhiri hidupku aku ingin meninggaljkan dunia yang fana ini, aku sengaja membuat sepada motorku tanpa rem. Dan saat kamu membaca surat ini, maka aku pastikan aku telah tiada. Slama tinggal dinda yang aku cintai walaupun kita tak bias bersatu didunia aku berharap kita jumpa disurga nanti.
                                                                                                                                                Aku slalu mencintaimu


Tetesan air mataku pun tak henti hentinya mengalir, aku mengantongi kertas itu kedalam tas sekolahku. “tante,, saya mau pamit dulu yea, ada tugas yang mau saya selesaikan” kata saya dengan tergesa gesa “iya nak, jangan lupa sering amin kesini ya, biar ibu gg kesepian” kata orang tua edo sambil mengusap” kepalaku “baik tante aku akan menjenguk tante, tenang saj tante” dengan nada yang riang dan tantepun tersenyum.

                Akupun segera pergi kepemakaman aku tuangkan semua isi hatiku di atas batu nisan yang tertuliskan nama edo, aku katakana semua alasanku mengapa aku memutuskannya aku yakin walaupun edo sudah tiada namun dia pasti akan tau yang sebenarnya dan dia akan tenang dialam sana. “hay”  kata ifran ditengah” tangisanku “kenapa kau bias ada disini” kataku dengan penasaran “inikan tempat pemakaman saudara ku, dia mati karna kecelakaa kemarin, kemarin aku belum sempat untuk datang maka dari itu aku kesini , kamu kenal ma edo”, “tentu aku kenal, dia adalah mantan kekasihku” akhirnya kamipun berbincang bincang tentang smua, ku curahkan semua masalahku dan semua tentang aku dan edo kepada ifran aku merasa nyaman bila bercerita kepada ifran ,ifranpun juga ikut sedih mendengar cerita itu,aku sangat merasa bersalah karna tidak memberi tahu kepada edo yang sebenarnya terjadi, mungkin bila aku katakan yang sebenarnya edo akan mengerti dan mungkin dia tak akan melakukan hal sebodoh ini. Namun apa daya nasi telah menjadi bubur, apapun yang terjadi aku tetap menerima semua ini dengan lapang dada.

                Seminggu sudah aku jalani pemotretan serta mit semestera  dan akupun mendapatkan nilai yang sangat memuaskan ditambah lagi aku dikontak untuk menjadi model  sekaligus pemain film dalam majalah remaja dan televisi.  Baru saja satu minggu aku menjadi model namun namaku sudah menjulang tinggi, aku dikenal dimana”. Namun aku tak boleh sombong karna semua ini hanya titipan dari tuhan yang diberikan kepada diriku.

                Semakin hari kedekatanku dengan ifran semakin menjadi-jadi, aku menjadikan sinta sebagai sekretaris pribadiku karna aku yakin bahwa sinta bisa aku percaya 100%, namun anehnya malam ini aku dimpikan suatu hal yang aneh aku tak mengerti apa maksud mimpi buruk itu tapi apalah itu Cuma mimpi mana mungkin dijaman semoderen ini aku masih percaya dengan mimpi-mimpi seperti itu. Toh.. mimpi hanyalah bunga tidur saja, buat apa aku susah susah mengartikan mimpi itu.

                “ra besok jadwal kamu padat louh, kalau bisa kamu gg usah maen, ada kontak maen film nich, bahkan 3 sekaligus”kata sinta dengan memegang tumpukan buku yang sangat tebal” yea terserah kamu tak” katku dengan malasnya. “nich, pelajari yah, , , jangan lupa minggu depan kamu sudah mulai shoting” dengan memberikan tumpukan buku yang dibawanya tadi. Aku pun masih berfikir tah apa yang aku fikirkan, namun seolah olah dalam otakku penuh dengan masalah yang sangat bertubi-tubi. Namun lamunan itu hilang setelah teman temanku mendekatiku mereka minta tanda tangan dan foto-foto bersamaku, dengan senang hati akupun memberikannya kepada teman-temanku. Dan akhirnya akupun masuk kedalam kelas.

                “teman-teman, 2 hari lagi kita mau kemping ke puncak selama 3 hari” kata salah satu temanku “horeeee” teriakan teman_teman karena senang mereka asngat butuh hal  itu, karena setelah ujian semester rasa penat sangat terasa. Kami segera merencanakan semua perswiapan yang kami perlukan selama 3 hari dipuncak, kami sepakat untuk membuat tenda disana agar rasa kekeluargaan lebih terasa dari pada menginap divila.

***
                Haripun berlanjut, hari hari yang kami tunnggu tunggu ini akhirnya datang juga kami semua telah berkumpul di dalam kelas dengan semua perlengkapan yang ada. Anehnya aku melihat sosok pria yang sangat mirip dengan edo membawa topi berwarna hitam dan baju coklat entah apa yang aku rasa aku langsung mengikuti sosok pria itu yang sangat mirip dengan edo, caranya berpakaian dan berjalan sangat mirip dengan edo, aku yakin kalau dia adalah edo. “edo belum mati, edo masih hidup” dengan berlarian mengejar pria itu, namun seketika pria itu hilang disela-sela mobil kendaraan yang sedang melintas. Betapa sesalnya hatiku tak bisa melihat pria itu dengan lebih jelas.

                “ra, kemana ajah kamu? Dicariin dari tadi, semua udah pada siap tuch”kata salah satu teman sekelasku, aku sama sekali tak menjawab satu patah katapun, aku hanya diam dengan pandangan mata yang kosong sambil berjalan kearah bus pariwisata.

                Selama diperjalanan teman-teman bersuka riang  dengan canda dan tawa serta bernyanyi nyanyi bersama, dengan gitar yang mengiringi suara-suara mereka, namun aku hanya diam dan memikirkan pria itu “ apakah benar pria yang aku lihat itu adalah edo? Kalau dia benar edo  tapikan edo sudah meninggal, tapi bila dia bukan edo siapakah dia?kenapa dia persis sekali dengan edo?” bertanya tanya dalam hati namun disela sela kelamunanku itu aku melihat pria itu lagi sedang berjalan, tanpa berfikir panjang aku langsung menyuruh bapak sopir untuk berhenti. Teman teman semua mengeluh namun tak aku hiraukan sama sekali.

                Rasa penasaranku pun menjadi jadi, setelah bus yang aku naiki berhenti akhirnya aku segera turun dari bus itu “hay, berhenti kau” kataku sambil berlari-lari mengejar pria itu, pria itu belok kearah gang sempit namun akhirnya akupun dapat menariknya “siapa namamu?” aku bertanya panjang lebar padanya namun dia hanya memberiku sebuah nomor hp, entah apa maksudnya namun aku yakin dia ingin mengatakan sesuatu dengan ku. Namun dia langsung bergi, lagi-lagi dia sama sekali tak bicara sekatapun.
***
          Setelah sampai kepuncak aku diajak sinta untuk ceat cepat turun dan menikmati suasana yang sangat asyik, kami semua telah menyusun jadwal kegiatan yang kan kami lakukan selama 3 hari dipuncak. Dengan serangkaian kegiatan yang telah kami susun itu akhirnya aku sedikit lupa tenta pria yang sangat mirip dengan edo tersebut, aku gunakan waktu dipuncak un tuk bersenang senang dan melepakan semua beben masalah yang slama ini aku rasakan, aku berari dan aku menyendiri dari sekelompok teman temanku, aku gunakan waktu itu untuk teriak sekeras mungkin. Ditengah  tengah sawah yang sangat hijau dengan air yang sangat jernih aku berteriak sekeras mungkin “aaaaaaaaaa” kataku dengan sekuat tenaga dan akupun akhirnya mrasakan sangat lega.

Namun lagi lagi melihat seorang yang sama dengan edo, kenapa bayangan edo selalu terbayang-bayang dalam dalam hidupku, aku segera menemui lelaki itu, ia sedang duduk di atas batu besar  dan akupun akhirnya mrndekati dia secara diam diam “hay”kataku dengan memukul pundaknya, dia seketika itu terkaget “kamu siapa, knpa dirimu sangat mirip dengan edo”kataku “saya orang yang anda temui waktu dibus tadi, saya sengaja mengikuti anda, maaf bila saya mengganggu” penjelasan pemuda itu, iya tampak seperti laki laki yang pendiam.

“kenapa seperti itu”tanyaku padanya “entahlah aku juga tidak tahu, namun aku slalu memimpikan dirimu”aku terheran heran kenapa bisa seperti ini apakah ini Cuma sebuah kebetulan atau pun semua ini memang sudah takdir? kataku dalam hati kecil namun dalam sela sela kebingunganku aku bertanya tanya tentang nama dan lain sebagainya, namanya adalah edi . “fara” kata sekelompok teman teman  aku segera menuju kerombongan tersebut dan aku juga mengajak edi untuk ikut denganku “siapa dia, boleh ajah kamu membawa teman tapi kamukan belum kenal ma dia, kalau dia orang jahat gimana” kata sinta dengan pandangan melotot menatap edi”ehh, , , kamu jangan buruk sangka dulu, liat ajah mukanya mirip edo bukan? Dia baik kug” ,”busyet dech loh, miirip dari hongkong?matamu udah katarak ya? Dia jelas”mirip sama satpam disekolahan kita masak kamu bilang dia mirip edo gg mungkin sama sekali fara..” namun aku tak menghiraukan semua yang dikatakan oleh sinta, bagiku edi adalah edo “syirik louh” .

“ya,, karna semuanya sudah berkumpul kita sepakati bahwa kita akan naik sampai kepuncak dengan jalan kaki, alurnya sesuai dengan peta yang telah ditetukan, kalian dibekali peta dan kompas masing anggota ada 7 orang” kata pak bambang, guru yang sangat kami takuti dan kami hormati. “pak, boleh ngajak teman dari luar”kataku disela sela pembicaraan pak bambang “tidak boleh” mendengar jawaban pak bambang edi langsung menjauh dariku dan akupun sangat kecewa dengan semua itu.

“aku akan mengikutimu, kamu tenang saja”kata edi dengan lemah lembut “baiklah” hatikupun sangat gembira, walaupun  aku baru saja mengenal dia namun aku sudah seperti mengenal dia sangat akrab.kami lewati waktu bersama sama kelompokku tak keberatan untuk mengizinkan edi bergabung tapi dengan syarat jangan sampai ketahuan oleh pak bambang. Yeaa akupun menyetujui persyaratan itu. Aku dan teman temanku segera lanjut perjalanan untuk segera sampai pos 1, dalam jelajah ini kami bukan hanya mencari jalan untuk sampai keatas puncak tapi kami juga diberi permainan dan rintangan rintangan yang diberikan pak bambang, cukup menyeangkan juga ketika hampir sampai ke pos pertama edi aku suruh untuk sembunyi sebentar agar tak ketahuan oleh pak bambang dipos itu saya diberikan permainan permainan yang sangat seru. Namun disela sela permainan pak bambang melihat edi dan memanggilanya seketika pula raut wajah tegas pak bambang kembali keluar aku takut kalau edi marahi namun ternyata pak bambang hanya bertanya sesuatu dengan edi dan memperbolehkan edi masuk kedalam kelompokku.

***
      entah apa yang aku rasakan saat ini, aku merasa bahwa edi adalah edo aku tak peduli siapa edi sebenarnya. Aku hanya ingin satu aku akan membahagiakan edi dan tak akan mengecewakannya seperti aku mengecewakan edo, aku sudah tak bisa berfikir lagi hanya rasa senang yang ada dalam hati  ini hingga akupun  melanjutkan hubunganku ini seterusnya.

                “sudah lah ra, jangan kamu teruskan semua ini, edo teteplah edo, kamu harus iklas bahwa edo itu sudah tiada dan asalkan kamu tau bahwa edi sangat berbeda jauh dengan edo dan akupun yakin bahwa edi bukan orang baik” kata sinta dengan nada yang sangat tinggi “tapi shin, aku sudah terlanjur sayang kepada edi sejak pertama aku melihatnya” dengan merunduk aku meneteskan air mata, sintapun menceramahi aku tanpa henti, aku sadar dia lakukan semua ini demi kebaikanku namun apalah dayaku cinta ini sudah menjadi jadi bahkan akupun rela melakukan apa saja demi edi termaksud memberikan harga diriku kepadanya.


                                                                                          ***
                Satu bulan sudah berlalu kedekatanku bersama edipun kian semakin dekat ternyata aku salah sangka aku kira dia adalah cowok kampung yang miskin namun aku salah dia adalah anak orang kaya yang diusir kedua orang tuanya gara gara ketahuan menghamili seorang gadis, edi hjuga seorang pecandu narkoti namun aku tak peduli aku tetap sayang dia segala kebutuhannya sehari hari aku penuhi berbagai cara aku lakukan untuk membagiakannya hingga semua tabunganku ludes untuk membeli ekstasi  aku tinggalkan semua dunia keatrisan ku hanya demi edi orang yang sangat aku cintai.

                Suatu hari dipusat perbelanjaan aku bertemu dengan ifran “hai fara, bagaimana kabarmu sudah sebulan tak bertemu” katanya dengan senyuman manis yang nampak diwajahnya “ifran?  Aku baik baik saja” dan diapun menawarkanku untuk  makan siang dia mal itu sambil bercakap cakap, “aku heran dengan mu mengapa kamu tinggalkan semua dunia keaktrisanmu? Disaat kamu tengah naik daun? Apa yang membuatmu seperti ini?” namun aku hanya membalas semua pertanyaannya dengan senyuman “maaf aku mau pergi dulu” disaat aku tengah berjalan meninggalkannya namun tiba tiba dia menggenggap erat tanganku “aku mohon dengaarkan aku, selam aini aku memendam perasaaan kepadamu, aku sangat menyanyangimu” tanpa berfikir panjang akupun lari”maaf”, hatiku berdeguk sangat kencang, tuhan apakah yang terjadi tanyaku dalam hati.
                                                                                                ***
                “siapa kamu” suara itu sangat keras terdenger ditelinga ku ternyata dia tak lain adalah irfan, ternyata dia mengikuti aku, dia pun melihat wajah edi yang sangat tak karuan “kamu pemakai ya.? Akan kulaporkan e polisi” ,”jangan lakukan itu, dia orang yang aku cinta, jangan aku mohon padamu” ku menangis dihadapan ifran sambil memohon kepadanya “apa? Seperti inikah orang yang kau cinta, orang yang kau anggap seperti edo? Dia beda jauh dan aku tak rela bila lelaki bangsat seperti dia merusak kau fara, kau sangat berharga kau tak pantas seperti ini” kata ifran dengan wajah yang sangat marah “tapi dia orang yang sangat kucinta ifran” akupun langsung bercerita semua kepada ifran dan akhirnya ifranpun bisa memahami keadaanku walaupun dia sebenarnya sangat kecewa dengan hal bodoh yang aku lakukan ini “baiklah fara, aku mengerti perasaanmu namun kau harus tetap jaga diri aku tak mau ada apa apa dengan dirimu, bila kau butuh aku, aku akan slalu ada untukmu fara” ucapan ifranku menambah derasnya air mata yang keluar dari mataku ini.

                                                                                                ***
                setelah berbulan bulan, tabungan ku mulai berkurang sangat drastis semua uang dalam tabunganku ludes dihabiskan oleh edi, bahkan orang tuaku sampai marah besar kepadaku. Mereka mulai curiga dengan semua ini fara yang dulu tidak suka berfoya foya namun kenapa sekarang fara sangat boros hingga semua uang dalam tabungannya ludes. Hal itulah yang slalu ditanyakan oleh kedua orang tuaku, namun aku mengaku bahwa uang itu aku gunakan untuk membantu saudara saudara yang fakir miskin dan gelandangan. Namun kedua orang tuaku masih tetap ragu dengan alasan yang telah aku berikan hingga akhirnya kaertu kreditkupun di blokir, aku sangat bingung aku tak mau kehilangan edi orang yang sangat aku cintai. Bila dia tak mendapatkan ekstasi itu pasti dia akan mati. Aku sangat bingung aku tak tau kemana lagi harus mendapat uang tuk membiyayai kehidupanku dan kehidupan edo.


                                                                                                ***
                akhirnya akupun mendatangi ifran“ifraku butuh uang sekarang”  namun ifran hanya terseyum “kenapa kmu tersenyum? Aku serius aku butuh uang 10 juta sekarang ifran”

“untuk apa uang itu? Kamukan anak orang kaya masak kamu mau pinjem uang?” 
“kartu kreditku diblokir, gara gara aku telah menghabiskan uangku, sekarang aku harus membiyayai hidupku sendiri”

Dengan rasa tak percaya ifranku mendesakku untuk mengaku, kenapa uang didalam tabunganku bisa ludes dan akhirnya dengan terpaksa akupun berterus terang kepada ifran namun seakan akan ifran tak terima bila aku harus menanggung penderitaan ku hanya karna seorang cowok seperti edi, yang jelas jelas hanya membuat suram masa depan, namun bagaimanapun aku sangat mencintai edi bagiku dia adalah hidup dan matiku.
                                                                                ***
                Namun smua itu berubah, edi meninggal karna overdosis dalm mengkonsumsi narkoba, aku sangat merasa kehilangan, aku telah korbankan semua demi dia namun,, dia malah pergi meninggalkanku sendiri, aku tag punya daya apa-apa hanya bimbang, bingung dan penyesalan, mengapa edi secepat itu meninggalkanku, rasanya habis sudah detak jantungku, aku ingin mengakhir hidupku, aku ambil pisau yang ada di meja makan dan aku meniris urat nadiku

                Entah apa yang terjadi tiba-tiba disaat aku membuka mata disitu aku melihat ifran
Ifran mengatakan padaku bahwa ialah yang membawaku kerumah sakit.

Ifran “ kamu tidak apa”kan,,?? Aku sangat khawatir denganmu, kenapa kau seperti ini..?”
sinta “ kenapa kau tidak membiyarkan aku mati saja? Aku ingin mati , bunuhlah aku”
ifran “ kamu jangan berkata seperti ini, sinta aku sangat menyayangimu, aku tau keadaanmu, kau belum bisa menerima knyataan itu bukan? Tapi sinta masih ada aku yang sangat menyayangimu?” 
sinta “ tapi kenapa semua orang yang aku sayang harus mati dan meninggalkanku? Apakah aku memang tidak mantas menicintai ( sambil menangis sinta mengatakan hal itu)
ifran “ sinta, aku janji aku akan mencintaimu sampai akhir hayatku, dan aku tak akan meninggalkanmu sendirian ( sambil memelik sinta)
                                                                                ***

                3 bulan elah berlalu, sinta telah pulih kembali, ia menjalani hari”nya bersama ifran dan tumbuhlah rasa cinta itu diantara mereka berdua, kini sinta akan segera menikah dengan ifran dan melupakan semua kejadian yang pernah ia lalui, ia membuka lembaran baru yang lebih indah bersama ifran, dan edo edo akan tetap tenang dialam sana.
sinta “ inilah hidup, hidup memang penuh pilihan “

                                                                                SELESAI