Aku tak tau apa yang sedang aku rasakan
setelah aku tak bersama dia aku merasa bahwa hari hari yang aku jalani teramat
sangat sepi, pagi hari setelah aku bangun tidur biasanya aku selalu melihat
ponsel milikku ternyata ada suatu hal yang berbeda, tak ada lagi pesan yang aku
terima yang biasanya slalu aku terima saat bangun tidur, kata kata cinta yang
indah membangunkan ku namun semua itu
hanya kenangan. Aku mulai beranjak dari tempat tidur dan membersihkan kamar
tidurku namun tak henti-hentinya aku melihat ponsel ku, aku sangat berharap dia
memberiku pesan seperti biasanya “sayang, ayo bangun udah siang” dalam hati ku
berbicara seperti itu.
akupun bergegas untuk kekamar mandi
karna hari pun sudah siang takutnya aku nanti malah jadi terlambat masuk
kekelas namun baru dua langkah saja aku berinjak dari posisiku semula terdengar
dari suara ponselku terdapat pesan masuk, tanpa berfikir panjang aku pun
langsung berlari menuju ponsel yang aku letakandiatas meje itu “fara, jangan
lupa bawakan buku yang kau pinjam kemarin” setelah membaca pesan itu hatiku pun
merasa sangat kecewa, aku fikir mantan kekasihkulah yang ada dipesan itu tapi
nyatanya,,,
“huum. .. ya sudahlah dia bukan milikku lagi” pikirku dalam hati, akupun
melanjutkan pergi kekamar mandi.
Akupun bergegas gegas berangkat kesekolah
seperti biasa dengan mobil kesayanganku,
tanpa aku sadari aku berpapasan dengan mantan kekasihku dengan seorang gadis
lain, “buset, buaya darat juga satu itu cepet banget dapet pengganti lo ra”
kata shinta teman baikku. Tanpa berfikir panjang lagi akupun akhirnya
mengendarai mobilku dengan kencangnya aku tak merasa takut mungkin karna rasa
cemburu yang membakar hatiku ini hingga aku hilang kendali. Sesampai
disekolahan akupun bergegas untuk masuk kedalam kelas. “ciie yang habis putus
sama pacar, mukanya kok ditekuk gitu”,”iya nich, , ,s akit hati ya neng ?”diselingkuhin ” kata ejekan teman teman sekelasku. Akupun
hilang kendali “dubrak” ku lemparkan pengahpus papan tulis yang ada didekat ku
“hay, ,, fara sakit hati. .? gak banget
dech. Asalkan kalian tau gue gak bakaln sakit hati Cuma gara-gara cwok kaya
gitu sory gg level” kataku dengan nada sewot dan centil kepada teman teman ku
walupun sebernya sakit juga rasa hatiku melihat dia dengan gadis lain.
Sekeika itu suasana kelas menjadi hening
mungkin mereka takut dengan bentakanku tadi, karna seumur-umur aku jarang
sekali marah. “hay” kata edo mantan pacar’aq dengan gaya sok tengil dia seolah
olah bersikap biasa biasa saja tanpa menyadari kesalahannya. “hay fara” kata
sinta teman sebangkuku, “hay jua” “fara kamu jangn bersedih, masih banyak kug
cwok diluar sana yang lebih dari edo, akupun
tau rsanya hatimu kmu cemburukan? Jangan mengelak lagi karna akupun juga
merasakan apa yang kamu rasakan” tiba tiba tetesan air matakupun mengalir dan
aku peluk tara dengan erat. “dalam
hatiku, akupun merasakan penyesalan, mengapa aku har “ ku utarakan semua isi
hatiku kepada tara teman sebangkuku.
Kring,,kring,,kring tanda bel istirahat pun
telah bus memutuskannya? Sakit rasa hati ini”bel pun berbunyi aku dia ajak
shinta untuk keliling taman dekat sekolah sekaligus untuk melupakan sejenak
pikiranku yang sedang kacau balau ini.” Mit semest tinggal besok kalou kondisi ku masih seperti
ini mana mungkin aku bisa mengerjakan soal-soal ujian dengan baik” fikirku
dalam hati dan disitulah aku temukan semangatku lagi dan akupun akan
membuktikan kepada edo bahwa dia buka siapa siapa bagiku, aku bisa hidup tanpa
dia dan akupun bisa tersenyum seperti fara yang dulu fara si nona cantik dan
ceria, yeah itulah julukan yang diberikan oleh teman temanku kepadaku, mungkn
karna aku oranya jarang sekali marah maka teman teman menjulukiku seperti itu.
“fara,, maen yuk aq jamin kamu pasti senang”kata sinta
teman’aq. “baik lah, tapi awas ajah kalo gg asyik” kataku sambil tersenyum
lebar, tiba-tiba sinta langsung menarik
tanganku dengan berlari-lari dan kemudian memesukan aku didalam mobilnya.didalam
mobil aku bertanya-tanya kepada sinta namun satu patah katapun tak keluar dari
bibirnya dia hanya diam dan diam hingga akhirnyapun aku tertidur pulas di dalam
mobil setelah 2 jam perjalanan akhirnya aku sampai ditempat tujuan aku
dihantarkannya disuatu tempat yang sangat indah “wow tempat apaan ini, cantik
sekali” sambilku pandang sekeliling taman yang mengundang sejuta keindahan itu,
“indahkan, apalagi kamu basuh mukamu dengan air terjun yang ada disebelah sana,
aku yakin kamu akan merasakan ketanangan” “oza,,?? Antar aku kesana tunggu
apalagi, ayoo cepat antar aku” sambil aku berlarian memutar tubuhku dengan
melentangkan kedua tanganku seakan akan hilanglah semua bebas yang aku rasakan
selama ini, tak ada lagi beban dan masalah semua terasa bebas lepas.
“(bruk) awww. .. . sakit” karna terlalu
menikmati suasana yang ada akupun menabrak cowok yang memegang kamera digital
itu “maaf aku tak sengaja” “tak apa apa” katanya dengan lemah lembut “wuah,
,, kyaknya ini foto grafer handal nich,
boleh gak kami minta foto” kata sinta dengan gaya nya yang lucu itu “boleh,
silahkan” dan akhirnyapun kami beraksi denga gaya gaya kami yang seperti model majalah
remaja itu. “wuah, , , ini bakat yang aku cari” kata fotograver yang tampan itu
“bakat apa..?” kataku dengan raut wajah bingung “ “boleh aku minta nomor hp’u,
aku akan menghubungi mu lebih lanjut, karna aku ada urusan lain” aku dan
sintapun memberikan nomor hpku kelelaki
yang belum kami kenal itu “sampai jumpa lagi, aku duluan yeah” “baik lah” tanpa
henti hentinya aku memendang sosok peria yang sangat membuat aku terpesona pada
pandangan pertama itu “woy” kata sinta dengan memukul bagian pundak ku, “apaan
sih, resek lo” “naksir yea,,?? Tadi kug gak tanya namanya ajah” akupun langsung
berfikiran bodohnya diriku ini, kenapa dari tadi aku Cuma memandang dia kenapa
akui gak tanya namanya ajah. .........
Capeknya habis jalan seharian namun aku merasa senang, telefon ku berbunyi
aku pun langsung mengambil nya ternyata ada dua pessn masuk
1) pesan dari edo: kamu yang minta putus tapi mengapa dihadapan
teman teman kamu menjelek jelekan namaku. Akupun membalas pesan itu, “sakit
hatiku melihat kau secepat itu mendapatkan penggantiku, aku tag menyangka kalou
kamu bisa berpaling dengan cepatnya, sakit rasa hatiku melihat kau bersama
cewek lain, sebenarnya akupun tau kalou dirumu bukan siapa siapa lagi untuk ku
namun kita baru putus seminggu”
2)besok kita ketemuan ditaman tadi jam 11
siang, hanya dirimu sendiri aku ifran foto graver tadi , akupun membalas
“baiklah besok aku akan kesana”
Entah apa
yang aku rasakan senang sekali rasa hatiku saat aku menerima pesan singkat itu
dari ifran, “ternyata cowok tampan tadi bernama ifran” aku tak pernah menyangka
akan kedatangan cowok setampan itu.
“ikut aku” kata edo sambil
menarik tanganku disekolah “woy,, jangan sentuh aku, apa-apaan sih kamu
ini” dengan menatap matanya dengan tajam
“aku harap kamu gak akan menjelek jelekan namaku didepan semua orang, semua ini
kemauan mu kamu yang memutuskan hubungan kita tapi mengapa kamu bilang kesua
orang eakan akan aku yang salah ? apa salahku” dengan memgang erat tngsng ku “
akukan sudah bilang dipesan singkat kemarin kenapa kamu harus tanyakan lagi”
akupun melepaskan tanganku dari tangannya dan pergi begitu saja.
Waktupun terus berlalu, tepat jam 11 siang akupunn menepati janjiku kepada pemuda yang tak aku kenal itu, aku pergi ketaman sendirian ku tunggu dia dibawah pohon yang rindang “hay” ,”hay jua” ku balas sapaan nya itu. Akupun akhirnya berbincang bincang dengan pemuda yang sebelumnya aku kenal itu, baru 2 jam aku berbincang-bincang dengannya namun dalam hati ini seolah olah aku telah mengenalnya lama bahkan jauh sebelumnya. Suatu hal yang membuat aku kaget adalah dia menawariku sebagai model dalam pemotretannya “maukah kamu benjadi model dalam pemotretanku? Satu minggu lagi aka nada pameran fotomodel yang diaadkan dibogor, hadiahnya lumayan “ akupun tertarik dengan tawaran yang dia berikan kepada diriku “baik lah aku terima tawaranmu” senyum manjanyapun terlihat dari paras rupawannya.
Hari demi hari aku lewati bersam
ifran, kini akupun menjadi seorang yang sibuk dengan kegiatan pemotretan itu,
aku pun lupa akan semua masalah masalah yang telah aku alami. Aku diantarkannya
pulang sampai kerumahku namun saat aku suruh dia masuk dia menolaknya dengan
alas an ada urusan yang lain, baiklah taka pa lagi pula besok akupun bias
bertemu dia lagi.
Perlahan lahan akupun buka pintu
rumahku dan aku terkaget saat aku melihat edo berda didalam rumahku, aku seolah
olah tak melihatnya dan langsung pergi kemarku yang terletak diatas namun
sebelum aku menginjakkan kakiku ketangga edopun sudah lebih dulu memegang
tanganku, “biyarkan aku berbicara kepadamu, satu kali ini saja setelah itu aku
akan pergi jauh dari kehidupanmu, aku mohon kali ini saja” katanya dengan nada
yang renda, dia pun menceritakan semua sebenarnya dia ingin tau alas an mengapa
aku memutuskan hubungan cinta itu dan ia pun menjelaskan bahwa wanita yang
bersamanya kemarin hanya temannya dia sengaja berlagak seperti pacarnya karna
dia ingin membuat aku cemburu “maafkan aku tapi yakinlah aku berbuat seperti
ini untuk kebaikanmu, mungkin saat ini kamu tak mengerti tapi aku yakin suatu
saat kau akan mengerti mengapa semua ini harus terjadaji, maafkan aku dan aku
mohon jauhi lah diriku saat ini” akupun langsung berlali kedalam kamarku aku
buang tas yang aku bawa dan aku langsung menjatuhkan diriku ke tempat tidurku,
kuambil boneka kesayanganku yang diberikan edo pada hari jadiku yang ke 1
tahun. Tepat pada tanggal 4 juni
Tanpa aku sadar’I tetesan air mata
membahasah’I pipku perih rasa hatiku, sebenarnya aku ingin sekali jujur padanya
namunaku tak ingin ia ikut dalam penderitaanku ini, sebenarnya aku mempunyai
penyakit kangker yang sangat mematikan akub telah divonis oleh dokter bahwa
sisa hidupku tinggal 1 tahun lagi, jadi aku simpan semua ini karna bila aku
jujur aku kasian kepada edo, pasti
perasaannya sangatlah terluka
Pagi pagi buta aku sudah berangkat kesekolah
karna malamnya aku tak mengerjakan pr yang diberikan oleh bapak bambang yang
terkenal sangat teggas dan galak itu, jangankan pr biala ada muritnya yang
berbicara sepatah kata saja dia langsung melemparkan spidol yang dia bawa. “hello semua” sapaku terhadap teman teman
yang berada didalam kelas biasanya teman teman yang berangkat sepagi ini adalah
teman teman yang naik kendaraan umum karna bila mereka bangkat siang sedikit
pasti meraka telat datang kesekolah.”aku boleh miniru pekerjaan kimiamu” kataku
dengan temn ku, tanpa berfikir panjang lagi diapun memberikan bukunya kepada
diriku dan akupun segera menyalinnya sebelum bel masuk berbunyi.
“pagi anak-anak” sapa pak bambang yang
terlihat sangat menakutkan itu “pagi juga pak” dengan gaya nada yang sangat
tegang.” Kumpulkan pr kalian dan seperti biasa, yang tidak mengumpulkan pr maka
silahkan untuk keluar dan jangan mengikuti pelajaran saya” kamipun maju satu
persatu untuk menyerahkan hasil tugas kami namun aku heran mengapa edo belum
juga dating padahal biasanya dia datang sangat pagi……….
Bel istirahat telah berbunyi
“fara, berhenti” teriak salah satu temanku “edo ra, , ,” kata temanku dengan
nafas tersengal sengal “edo kenapa? Dia bukan urusanku lagi” kataku dengan nada
yang sewot “edo kecelakaan” “apa? Edo kecelakaan? Diamana dia sekarnag,
bagaimana keadaannya?” jawabku dengan tetesan air mata yang tiba tiba muncul
dalam mataku ini “sekarang dia dilarikan kerumah sakit, tapi saat perjalanan
dia menghembuskan nafas terakhirnya, dia bertabrakan dengan truk” seketika itu
akupun langsung tak sadarkan diri.
Setelah aku sadar aku sudah
berada diruang uks aku langsung berusa menguatkan diiku, aku ajak sinta untukn
pergi kerumah sakit dimana edo berda disitu “edoo. . . jangan tinggalkan aku,
aku sayang kamu, jangan tinggalkan aku edo” kataku saat aku melihat tubuh
kakunya yang terbaring dirumah sakit. Edopun kini telah tiada proses pemakaman
nya telah berlangsung , namun aku tetap masih belum rela biala dia pergi.
Hari ini aku ada janjian dengan
ifran untuk pemotretan, tapi aku jua ingin pergi kerumah edo aku ingin melihat
isi kamar edo, akhirnya aku putuskan untuk bolos sekolah saja, aku datang
kerumah edo saat aku mengetok pintu dan ibu edo yang membukanya diapun langsung
memelukku dengan erat dengan tangis. Ya, , memang orang btua edo telah
menganggapku seperti ana meraka sendiri begitupun aku, akupun juga menganggap
kedua orang tuaedo adalah orang tua ku sendiri. Aku merasa senang karna kasih
sayang yang merak berikan pada diriku karna dirumah aku tak pernah menemukan
kasih sayang itu, aku hanyalah anak semata wayang yang tinggal bersama pembantuku
dirumah kedua orang tuaku sibuk dengan urusan meraka sendiri, meraka pergi
keluar kota.
Aku meminta izin kepada mamanya
edo untuk pergi kekamar edo, dan orang tuanyapun mengizinkan ku untuk pergi
kesana, aku segera pergi kekamar edo dan sunggu aku tak menyangka bhwa kamar
edo penus dengan fotoku dan foto-foto semasa kami masih bersma, tak sengaja aku
melihat kertas yang terdapat darah diatasnya.
Untuk
dindaku tersayang : fara
Aku tau kita tak bersama lagi walaupun aku
belum tau apa sebabnya kamu memutuskan hubungan kita ini, namun sakit rasa
hatiku melihat kau bersama lelaki lain, mungkin kau memutuskan itu mungkin
karena kau telah mendapatkan penggantikub yang lebih baik dari diriku ini.
Asalkan kau tau aku sangat
mencintai dirimu aku ingin kemabi bersamamu dan aku ingin kita bersama
selamanya, namun semua ini terasa mustahil, kau sudah tak mau bersamaku dan
mungkin ini yang terbaik bagimu.
Hari ini aku ingin mengakhiri
hidupku aku ingin meninggaljkan dunia yang fana ini, aku sengaja membuat sepada
motorku tanpa rem. Dan saat kamu membaca surat ini, maka aku pastikan aku telah
tiada. Slama tinggal dinda yang aku cintai walaupun kita tak bias bersatu
didunia aku berharap kita jumpa disurga nanti.
Aku
slalu mencintaimu
Tetesan air
mataku pun tak henti hentinya mengalir, aku mengantongi kertas itu kedalam tas
sekolahku. “tante,, saya mau pamit dulu yea, ada tugas yang mau saya
selesaikan” kata saya dengan tergesa gesa “iya nak, jangan lupa sering amin
kesini ya, biar ibu gg kesepian” kata orang tua edo sambil mengusap” kepalaku
“baik tante aku akan menjenguk tante, tenang saj tante” dengan nada yang riang
dan tantepun tersenyum.
Akupun segera pergi kepemakaman
aku tuangkan semua isi hatiku di atas batu nisan yang tertuliskan nama edo, aku
katakana semua alasanku mengapa aku memutuskannya aku yakin walaupun edo sudah
tiada namun dia pasti akan tau yang sebenarnya dan dia akan tenang dialam sana.
“hay” kata ifran ditengah” tangisanku
“kenapa kau bias ada disini” kataku dengan penasaran “inikan tempat pemakaman
saudara ku, dia mati karna kecelakaa kemarin, kemarin aku belum sempat untuk
datang maka dari itu aku kesini , kamu kenal ma edo”, “tentu aku kenal, dia
adalah mantan kekasihku” akhirnya kamipun berbincang bincang tentang smua, ku
curahkan semua masalahku dan semua tentang aku dan edo kepada ifran aku merasa
nyaman bila bercerita kepada ifran ,ifranpun juga ikut sedih mendengar cerita
itu,aku sangat merasa bersalah karna tidak memberi tahu kepada edo yang
sebenarnya terjadi, mungkin bila aku katakan yang sebenarnya edo akan mengerti
dan mungkin dia tak akan melakukan hal sebodoh ini. Namun apa daya nasi telah
menjadi bubur, apapun yang terjadi aku tetap menerima semua ini dengan lapang
dada.
Seminggu sudah aku jalani
pemotretan serta mit semestera dan
akupun mendapatkan nilai yang sangat memuaskan ditambah lagi aku dikontak untuk
menjadi model sekaligus pemain film dalam
majalah remaja dan televisi. Baru saja
satu minggu aku menjadi model namun namaku sudah menjulang tinggi, aku dikenal
dimana”. Namun aku tak boleh sombong karna semua ini hanya titipan dari tuhan
yang diberikan kepada diriku.
Semakin hari kedekatanku dengan
ifran semakin menjadi-jadi, aku menjadikan sinta sebagai sekretaris pribadiku
karna aku yakin bahwa sinta bisa aku percaya 100%, namun anehnya malam ini aku
dimpikan suatu hal yang aneh aku tak mengerti apa maksud mimpi buruk itu tapi
apalah itu Cuma mimpi mana mungkin dijaman semoderen ini aku masih percaya
dengan mimpi-mimpi seperti itu. Toh.. mimpi hanyalah bunga tidur saja, buat apa
aku susah susah mengartikan mimpi itu.
“ra besok jadwal kamu padat
louh, kalau bisa kamu gg usah maen, ada kontak maen film nich, bahkan 3
sekaligus”kata sinta dengan memegang tumpukan buku yang sangat tebal” yea
terserah kamu tak” katku dengan malasnya. “nich, pelajari yah, , , jangan lupa
minggu depan kamu sudah mulai shoting” dengan memberikan tumpukan buku yang
dibawanya tadi. Aku pun masih berfikir tah apa yang aku fikirkan, namun seolah
olah dalam otakku penuh dengan masalah yang sangat bertubi-tubi. Namun lamunan
itu hilang setelah teman temanku mendekatiku mereka minta tanda tangan dan
foto-foto bersamaku, dengan senang hati akupun memberikannya kepada
teman-temanku. Dan akhirnya akupun masuk kedalam kelas.
“teman-teman, 2 hari lagi kita
mau kemping ke puncak selama 3 hari” kata salah satu temanku “horeeee” teriakan
teman_teman karena senang mereka asngat butuh hal itu, karena setelah ujian semester rasa penat
sangat terasa. Kami segera merencanakan semua perswiapan yang kami perlukan
selama 3 hari dipuncak, kami sepakat untuk membuat tenda disana agar rasa
kekeluargaan lebih terasa dari pada menginap divila.
***
Haripun berlanjut, hari hari
yang kami tunnggu tunggu ini akhirnya datang juga kami semua telah berkumpul di
dalam kelas dengan semua perlengkapan yang ada. Anehnya aku melihat sosok pria
yang sangat mirip dengan edo membawa topi berwarna hitam dan baju coklat entah
apa yang aku rasa aku langsung mengikuti sosok pria itu yang sangat mirip
dengan edo, caranya berpakaian dan berjalan sangat mirip dengan edo, aku yakin
kalau dia adalah edo. “edo belum mati, edo masih hidup” dengan berlarian
mengejar pria itu, namun seketika pria itu hilang disela-sela mobil kendaraan
yang sedang melintas. Betapa sesalnya hatiku tak bisa melihat pria itu dengan
lebih jelas.
“ra, kemana ajah kamu? Dicariin
dari tadi, semua udah pada siap tuch”kata salah satu teman sekelasku, aku sama
sekali tak menjawab satu patah katapun, aku hanya diam dengan pandangan mata
yang kosong sambil berjalan kearah bus pariwisata.
Selama diperjalanan teman-teman
bersuka riang dengan canda dan tawa
serta bernyanyi nyanyi bersama, dengan gitar yang mengiringi suara-suara
mereka, namun aku hanya diam dan memikirkan pria itu “ apakah benar pria yang
aku lihat itu adalah edo? Kalau dia benar edo
tapikan edo sudah meninggal, tapi bila dia bukan edo siapakah dia?kenapa
dia persis sekali dengan edo?” bertanya tanya dalam hati namun disela sela
kelamunanku itu aku melihat pria itu lagi sedang berjalan, tanpa berfikir
panjang aku langsung menyuruh bapak sopir untuk berhenti. Teman teman semua
mengeluh namun tak aku hiraukan sama sekali.
Rasa penasaranku pun menjadi
jadi, setelah bus yang aku naiki berhenti akhirnya aku segera turun dari bus
itu “hay, berhenti kau” kataku sambil berlari-lari mengejar pria itu, pria itu
belok kearah gang sempit namun akhirnya akupun dapat menariknya “siapa namamu?”
aku bertanya panjang lebar padanya namun dia hanya memberiku sebuah nomor hp,
entah apa maksudnya namun aku yakin dia ingin mengatakan sesuatu dengan ku.
Namun dia langsung bergi, lagi-lagi dia sama sekali tak bicara sekatapun.
***
Setelah sampai kepuncak aku diajak
sinta untuk ceat cepat turun dan menikmati suasana yang sangat asyik, kami
semua telah menyusun jadwal kegiatan yang kan kami lakukan selama 3 hari
dipuncak. Dengan serangkaian kegiatan yang telah kami susun itu akhirnya aku
sedikit lupa tenta pria yang sangat mirip dengan edo tersebut, aku gunakan
waktu dipuncak un tuk bersenang senang dan melepakan semua beben masalah yang
slama ini aku rasakan, aku berari dan aku menyendiri dari sekelompok teman
temanku, aku gunakan waktu itu untuk teriak sekeras mungkin. Ditengah tengah sawah yang sangat hijau dengan air
yang sangat jernih aku berteriak sekeras mungkin “aaaaaaaaaa” kataku dengan
sekuat tenaga dan akupun akhirnya mrasakan sangat lega.
Namun lagi lagi melihat seorang yang sama
dengan edo, kenapa bayangan edo selalu terbayang-bayang dalam dalam hidupku,
aku segera menemui lelaki itu, ia sedang duduk di atas batu besar dan akupun akhirnya mrndekati dia secara diam
diam “hay”kataku dengan memukul pundaknya, dia seketika itu terkaget “kamu
siapa, knpa dirimu sangat mirip dengan edo”kataku “saya orang yang anda temui
waktu dibus tadi, saya sengaja mengikuti anda, maaf bila saya mengganggu”
penjelasan pemuda itu, iya tampak seperti laki laki yang pendiam.
“kenapa seperti itu”tanyaku padanya “entahlah
aku juga tidak tahu, namun aku slalu memimpikan dirimu”aku terheran heran
kenapa bisa seperti ini apakah ini Cuma sebuah kebetulan atau pun semua ini
memang sudah takdir? kataku dalam hati kecil namun dalam sela sela
kebingunganku aku bertanya tanya tentang nama dan lain sebagainya, namanya
adalah edi . “fara” kata sekelompok teman teman
aku segera menuju kerombongan tersebut dan aku juga mengajak edi untuk
ikut denganku “siapa dia, boleh ajah kamu membawa teman tapi kamukan belum
kenal ma dia, kalau dia orang jahat gimana” kata sinta dengan pandangan melotot
menatap edi”ehh, , , kamu jangan buruk sangka dulu, liat ajah mukanya mirip edo
bukan? Dia baik kug” ,”busyet dech loh, miirip dari hongkong?matamu udah
katarak ya? Dia jelas”mirip sama satpam disekolahan kita masak kamu bilang dia
mirip edo gg mungkin sama sekali fara..” namun aku tak menghiraukan semua yang
dikatakan oleh sinta, bagiku edi adalah edo “syirik louh” .
“ya,, karna semuanya sudah berkumpul kita
sepakati bahwa kita akan naik sampai kepuncak dengan jalan kaki, alurnya sesuai
dengan peta yang telah ditetukan, kalian dibekali peta dan kompas masing
anggota ada 7 orang” kata pak bambang, guru yang sangat kami takuti dan kami
hormati. “pak, boleh ngajak teman dari luar”kataku disela sela pembicaraan pak
bambang “tidak boleh” mendengar jawaban pak bambang edi langsung menjauh dariku
dan akupun sangat kecewa dengan semua itu.
“aku akan mengikutimu, kamu tenang saja”kata
edi dengan lemah lembut “baiklah” hatikupun sangat gembira, walaupun aku baru saja mengenal dia namun aku sudah
seperti mengenal dia sangat akrab.kami lewati waktu bersama sama kelompokku tak
keberatan untuk mengizinkan edi bergabung tapi dengan syarat jangan sampai
ketahuan oleh pak bambang. Yeaa akupun menyetujui persyaratan itu. Aku dan
teman temanku segera lanjut perjalanan untuk segera sampai pos 1, dalam jelajah
ini kami bukan hanya mencari jalan untuk sampai keatas puncak tapi kami juga
diberi permainan dan rintangan rintangan yang diberikan pak bambang, cukup
menyeangkan juga ketika hampir sampai ke pos pertama edi aku suruh untuk
sembunyi sebentar agar tak ketahuan oleh pak bambang dipos itu saya diberikan
permainan permainan yang sangat seru. Namun disela sela permainan pak bambang
melihat edi dan memanggilanya seketika pula raut wajah tegas pak bambang
kembali keluar aku takut kalau edi marahi namun ternyata pak bambang hanya
bertanya sesuatu dengan edi dan memperbolehkan edi masuk kedalam kelompokku.
***
entah apa yang aku rasakan saat
ini, aku merasa bahwa edi adalah edo aku tak peduli siapa edi sebenarnya. Aku
hanya ingin satu aku akan membahagiakan edi dan tak akan mengecewakannya
seperti aku mengecewakan edo, aku sudah tak bisa berfikir lagi hanya rasa
senang yang ada dalam hati ini hingga
akupun melanjutkan hubunganku ini
seterusnya.
“sudah lah ra, jangan kamu
teruskan semua ini, edo teteplah edo, kamu harus iklas bahwa edo itu sudah
tiada dan asalkan kamu tau bahwa edi sangat berbeda jauh dengan edo dan akupun
yakin bahwa edi bukan orang baik” kata sinta dengan nada yang sangat tinggi
“tapi shin, aku sudah terlanjur sayang kepada edi sejak pertama aku melihatnya”
dengan merunduk aku meneteskan air mata, sintapun menceramahi aku tanpa henti, aku
sadar dia lakukan semua ini demi kebaikanku namun apalah dayaku cinta ini sudah
menjadi jadi bahkan akupun rela melakukan apa saja demi edi termaksud
memberikan harga diriku kepadanya.
***
Satu
bulan sudah berlalu kedekatanku bersama edipun kian semakin dekat ternyata aku
salah sangka aku kira dia adalah cowok kampung yang miskin namun aku salah dia
adalah anak orang kaya yang diusir kedua orang tuanya gara gara ketahuan
menghamili seorang gadis, edi hjuga seorang pecandu narkoti namun aku tak
peduli aku tetap sayang dia segala kebutuhannya sehari hari aku penuhi berbagai
cara aku lakukan untuk membagiakannya hingga semua tabunganku ludes untuk
membeli ekstasi aku tinggalkan semua
dunia keatrisan ku hanya demi edi orang yang sangat aku cintai.
Suatu hari dipusat perbelanjaan
aku bertemu dengan ifran “hai fara, bagaimana kabarmu sudah sebulan tak
bertemu” katanya dengan senyuman manis yang nampak diwajahnya “ifran? Aku baik baik saja” dan diapun menawarkanku
untuk makan siang dia mal itu sambil
bercakap cakap, “aku heran dengan mu mengapa kamu tinggalkan semua dunia
keaktrisanmu? Disaat kamu tengah naik daun? Apa yang membuatmu seperti ini?”
namun aku hanya membalas semua pertanyaannya dengan senyuman “maaf aku mau
pergi dulu” disaat aku tengah berjalan meninggalkannya namun tiba tiba dia
menggenggap erat tanganku “aku mohon dengaarkan aku, selam aini aku memendam
perasaaan kepadamu, aku sangat menyanyangimu” tanpa berfikir panjang akupun
lari”maaf”, hatiku berdeguk sangat kencang, tuhan apakah yang terjadi tanyaku
dalam hati.
***
“siapa kamu” suara itu sangat
keras terdenger ditelinga ku ternyata dia tak lain adalah irfan, ternyata dia
mengikuti aku, dia pun melihat wajah edi yang sangat tak karuan “kamu pemakai
ya.? Akan kulaporkan e polisi” ,”jangan lakukan itu, dia orang yang aku cinta,
jangan aku mohon padamu” ku menangis dihadapan ifran sambil memohon kepadanya
“apa? Seperti inikah orang yang kau cinta, orang yang kau anggap seperti edo?
Dia beda jauh dan aku tak rela bila lelaki bangsat seperti dia merusak kau
fara, kau sangat berharga kau tak pantas seperti ini” kata ifran dengan wajah
yang sangat marah “tapi dia orang yang sangat kucinta ifran” akupun langsung
bercerita semua kepada ifran dan akhirnya ifranpun bisa memahami keadaanku
walaupun dia sebenarnya sangat kecewa dengan hal bodoh yang aku lakukan ini
“baiklah fara, aku mengerti perasaanmu namun kau harus tetap jaga diri aku tak
mau ada apa apa dengan dirimu, bila kau butuh aku, aku akan slalu ada untukmu
fara” ucapan ifranku menambah derasnya air mata yang keluar dari mataku ini.
***
setelah berbulan bulan,
tabungan ku mulai berkurang sangat drastis semua uang dalam tabunganku ludes
dihabiskan oleh edi, bahkan orang tuaku sampai marah besar kepadaku. Mereka
mulai curiga dengan semua ini fara yang dulu tidak suka berfoya foya namun
kenapa sekarang fara sangat boros hingga semua uang dalam tabungannya ludes.
Hal itulah yang slalu ditanyakan oleh kedua orang tuaku, namun aku mengaku
bahwa uang itu aku gunakan untuk membantu saudara saudara yang fakir miskin dan
gelandangan. Namun kedua orang tuaku masih tetap ragu dengan alasan yang telah
aku berikan hingga akhirnya kaertu kreditkupun di blokir, aku sangat bingung
aku tak mau kehilangan edi orang yang sangat aku cintai. Bila dia tak
mendapatkan ekstasi itu pasti dia akan mati. Aku sangat bingung aku tak tau
kemana lagi harus mendapat uang tuk membiyayai kehidupanku dan kehidupan edo.
***
akhirnya akupun mendatangi
ifran“ifraku butuh uang sekarang” namun
ifran hanya terseyum “kenapa kmu tersenyum? Aku serius aku butuh uang 10 juta
sekarang ifran”
“untuk apa
uang itu? Kamukan anak orang kaya masak kamu mau pinjem uang?”
“kartu kreditku diblokir, gara gara aku telah menghabiskan uangku, sekarang aku
harus membiyayai hidupku sendiri”
Dengan rasa
tak percaya ifranku mendesakku untuk mengaku, kenapa uang didalam tabunganku
bisa ludes dan akhirnya dengan terpaksa akupun berterus terang kepada ifran
namun seakan akan ifran tak terima bila aku harus menanggung penderitaan ku
hanya karna seorang cowok seperti edi, yang jelas jelas hanya membuat suram
masa depan, namun bagaimanapun aku sangat mencintai edi bagiku dia adalah hidup
dan matiku.
***
Namun smua itu berubah, edi
meninggal karna overdosis dalm mengkonsumsi narkoba, aku sangat merasa
kehilangan, aku telah korbankan semua demi dia namun,, dia malah pergi
meninggalkanku sendiri, aku tag punya daya apa-apa hanya bimbang, bingung dan
penyesalan, mengapa edi secepat itu meninggalkanku, rasanya habis sudah detak
jantungku, aku ingin mengakhir hidupku, aku ambil pisau yang ada di meja makan
dan aku meniris urat nadiku
Entah apa yang terjadi tiba-tiba
disaat aku membuka mata disitu aku melihat ifran
Ifran
mengatakan padaku bahwa ialah yang membawaku kerumah sakit.
Ifran “ kamu
tidak apa”kan,,?? Aku sangat khawatir denganmu, kenapa kau seperti ini..?”
sinta “ kenapa kau tidak membiyarkan aku mati saja? Aku ingin mati , bunuhlah
aku”
ifran “ kamu jangan berkata seperti ini, sinta aku sangat menyayangimu, aku tau
keadaanmu, kau belum bisa menerima knyataan itu bukan? Tapi sinta masih ada aku
yang sangat menyayangimu?”
sinta “ tapi kenapa semua orang yang aku sayang harus mati dan meninggalkanku?
Apakah aku memang tidak mantas menicintai ( sambil menangis sinta mengatakan
hal itu)
ifran “ sinta, aku janji aku akan mencintaimu sampai akhir hayatku, dan aku tak
akan meninggalkanmu sendirian ( sambil memelik sinta)
***
3 bulan elah berlalu, sinta telah
pulih kembali, ia menjalani hari”nya bersama ifran dan tumbuhlah rasa cinta itu
diantara mereka berdua, kini sinta akan segera menikah dengan ifran dan
melupakan semua kejadian yang pernah ia lalui, ia membuka lembaran baru yang
lebih indah bersama ifran, dan edo edo akan tetap tenang dialam sana.
sinta “ inilah hidup, hidup memang penuh pilihan “
SELESAI
1 komentar:
okeey
Posting Komentar